Senin, 03 Oktober 2011

Warga Blokir Jalan, Pasuruan-Probolinggo Macet

 

Citizen6, Pasuruan: Ratusan warga Desa Sumberanyar dan Alastlogo, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur berunjukrasa memblokir jalur Pantura, tepatnya di jalan raya Pasuruan-Probolinggo, depan Makolatmar, Sabtu (1/10). Ratusan warga baik laki-laki maupun perempuan memblokir jalan raya dengan duduk-duduk dan berkumpul di tengah jalan. Aksi itu dilakukan sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIb, akibatnya kemacetan tidak dapat dihindari. Kemacetan terjadi baik dari arah Probolinggo maupun Surabaya, bahkan kemacetan diprediksi mencapai puluhan kilometer.

Aksi warga tersebut dipicu oleh larangan truk pengangkut material yang akan membangun jalan desa melalui program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) melintasi kawasan Makolatmar TNI AL. Seperti diketahui, sebagian Desa Sumberanyar dan Alastlogo berada di kawasan TNI AL, sehingga akses jalan menuju desa-desa tersebut harus melalui kawasan militer TNI AL. Akibat larangan itu program pembangunan di kedua desa tersebut terhenti, sehingga warga menuntut agar TNI AL untuk memperbolehkan truk pengangkut material melintas. Hal ini agar program PNPM dapat berjalan karena ini merupakan program pemerintah demi kemajuan pembangunan desa.

Mediasi sempat dilakukan antara Pemkab Pasuruan yang diwakili oleh Wabup Edy Paripurna, Kapolres Pasuruan, AKBP Agung Yudha Wibowo, warga desa dan pihak TNI AL. Namun dialog tersebut mengalami deadlock karena pihak TNI AL beranggapan bahwa tanah di kedua desa tersebut masuk wilayah TNI AL sehingga pembangunannya harus seijin TNI AL. Permasalahan sengketa tanah antara TNI AL dan warga sebenarnya telah berlangsung sejak lama dan hingga saat ini masih belum ditemukan solusinya. Warga bersikeras akan tetap memblokir jalan hingga pihak TNI AL memperbolehkan truk pengangkut material melintas. Aksi warga baru selesai ketika Muspida dan TNI AL sepakat akan mengadakan pertemuan lagi pada Senin (3/10).

Beruntung aksi penutupan jalan itu tidak berlangsung ricuh meskipun sempat didatangkan satu peleton brimob polda bersenjata lengkap untuk membubarkan aksi warga. Namun karena tidak ingin terjadi keributan yang memakan korban maka brimob disiagakan untuk menjaga agar massa tidak bertindak anarkis. Sedangkan pihak TNI AL tidak dapat dimintai konfirmasi terkait masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar