Istilah ‘Super-sub’ sendiri muncul sejak tahun 1965, kala Keith Peacock dari Charlron Athletic menjadi pemain pengganti pertama di Liga Inggris, dan dilanjutkan oleh Bobby Knox dari Barrow yang menjadi pemain pengganti pertama yang berhasil mencetak gol. Dari kedua pemain inilah muncul konsep tentang adanya pemain pengganti yang dapat menjadi pahlawan untuk timnya.
Begitu pula Chicharito, pemain asal Meksiko ini memang jarang menjadi pemain starter, dan bisa jadi tidak mendapat jatah untuk bermain. Pemain berusia 24 tahun ini pun harus bersaing dengan dua striker utama MU, yakni Wayne Rooney dan Robin van Persie. Namun, peran Chicharito bersama MU bukan lagi sekedar menjadi penggati pemain belakang yang mulai lelah, pasalnya Chicharito hampir selalu berhasil mencetak gol kala dirinya diturunkan oleh manajer MU Sir Alex Ferguson.
Jelas sudah apabila kini Chicharito yang mencetak gol pertamanya saat MU melawan Liverpool pada Oktober tahun lalu ini, telah menjadi pemain yang sangat berpengaruh untuk MU. Pertandingan melawan Aston Villa pun menjadi penampilannya yang ke-39 kali sebagai seorang pemain pengganti dari total 90 penampilannya bersama The Red Devils.
Penampilannya yang semakin tajam ini pun membuat Ferguson menjanjikan penampilannya yang ke-56 sebagai seorang pemain starter saat MU melawan Norwich City pada Sabtu (17/11) nanti. Hingga saat ini, Chicharito sendiro telah mencetak 40 gol di sepanjang kariernya bersama MU.
Penampilan Chicharito pun kini disandingkan dengan salah satu pemain legendaris MU, Ole Gunnar Solskjaer, di mana mantan pesepakbola asal Norwegia ini berhasil membawa MU menjadi juara Liga Champions 1999, dengan mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan. Solskjaer pun tercatat telah 150 kali menjadi pemain pengganti, 217 kali menjadi starter, dan mencetak 126 gol. (GAN/The Independent)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar