Jumat, 01 Februari 2013

10 Industri Manufaktur Indonesia yang Jeblok di 2012


Liputan6.com, Jakarta : Kendati dunia masih dibayangi pelambatan ekonomi, sektor industri manufaktur Indonesia masih menunjukan pertumbuhan signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (1/2/2013) melaporkan industri manufaktur Indonesia skala besar dan menengah mencetak pertumbuhan 4,12% sepanjang tahun 2012 dibandingkan setahun sebelumnya.
Namun, pertumbuhan tersebut relatif bergerak datar dibandingkan setahun sebelumnya. Pada 2012, industri serupa juga mengalami kenaikan lebih sedikit yaitu 4,1%.
BPS melaporkan hingga tiga bulan terakhir 2012, industri manufaktur besar dan sedang mengalami mencetak kinerja positif pada Oktober dan November masing-masing sebesar 10,04% dan 0,01%. Sayangnya pada November 2012, industri ini mengalami kontraksi dengan mengalami pelemahan sebesar 3,26%.
Di tengah pertumbuhan sektor manufaktur tersebut, BPS mencatat masih banyak industri yang mengalami penurunan produksi sepanjang Januari-Desember 2012.
Penurunan terbesar dialami oleh industri logam dasar yang kinerjanya merosot 8,48% dibandingkan setahun yang lalu. Penurunan juga dialami industri tekstil 8,32%, mesin dan perlengkapan yang tak dapat diklasifikasi (ytdk) 8,31%,
Berikut adalah 10 industri manufaktur skala besar dan sedang yang mengalami kontraksi sepanjang 2012:
1. Logam dasar, 8,48%
2. Tekstil 8,32%
3. mesin dan perlengkapan ytdl 8,31%
4. kulit, barang dari kulit dan alas kaki 6,96%
5. Furnitur 6,6%
6. kertas dan barang dari kertas 4,37%
7. Pengolahan lainnya 3,49%
8. kayu, barang dari kayu, dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya 3,3%
9. Percetakan dan reproduksi media rekaman 1,53%
10. Minuman 0,5% (Shd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar